Minggu, 27 November 2016

Cara Melawan Bisikan Setan dalam Hati

Cara Melawan Bisikan Setan dalam Hati

Assalamuโ€™alaikum Ustadz semoga Allah menjaga antum semua
Saya dahulu melakukan banyak maksiat, kemudian saya ingin melakukan perbaikan pd diri saya, dan mulai membenahi diri, namun akhir2 ini saya selalu merasakan was was seperti bisikan bisikan, akan tetapi saya merasa itu seperti hati saya yg berbicara, namun sebagian hati saya merasa  membenci dan tak menginginkannya, bisikan itu adalah, mencela Allah dan RasulNya, apakah ini was was syaithon atau apa? Bgmn cara mengatasinya? Saya selalu merasa takut bahwa saya melakukan kekufuran ini, sehingga membuat saya menderita karenanya. Terima kasih atas jawaban dan perhatian Ustadz
Dari:  Dadang Suherman
Jawaban:
Wa alaikumus salam
Alhamdulillah was shalatu was salamu โ€˜ala rasulillah, amma baโ€™du,
Ketika iblis di usir oleh Allah, dia bersumpah akan menggoda manusia dari segala arah.
ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุจูู…ูŽุง ุฃูŽุบู’ูˆูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠ ู„ูŽุฃูŽู‚ู’ุนูุฏูŽู†ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุตูุฑูŽุงุทูŽูƒูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู…ูŽ ( ) ุซูู…ู‘ูŽ ู„ูŽุขุชููŠูŽู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุจูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽูŠู’ุฏููŠู‡ูู…ู’ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุฎูŽู„ู’ููู‡ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุฃูŽูŠู’ู…ูŽุงู†ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุดูŽู…ูŽุงุฆูู„ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุฌูุฏู ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽู‡ูู…ู’ ุดูŽุงูƒูุฑููŠู†ูŽ
Iblis menjawab: โ€œKarena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS. Al-Aโ€™raf: 16 โ€“ 17)
Tak ketinggalan, godaan dalam bentuk bisikan hati untuk mengucapkan kalimat kekufuran. Ini tidak hanya terjadi pada mukmin yang awam, bahkan semacam ini terjadi pada diri para sahabat.
Syaikhul Islam mengatakan,
ูˆูƒุซูŠุฑุง ู…ุง ุชุนุฑุถ ู„ู„ู…ุคู…ู† ุดุนุจุฉ ู…ู† ุดุนุจ ุงู„ู†ูุงู‚ ุซู… ูŠุชูˆุจ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ . ูˆู‚ุฏ ูŠุฑุฏ ุนู„ู‰ ู‚ู„ุจู‡ ุจุนุถ ู…ุง ูŠูˆุฌุจ ุงู„ู†ูุงู‚ ูˆูŠุฏูุนู‡ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ . ูˆุงู„ู…ุคู…ู† ูŠุจุชู„ู‰ ุจูˆุณุงูˆุณ ุงู„ุดูŠุทุงู† ูˆุจูˆุณุงูˆุณ ุงู„ูƒูุฑ ุงู„ุชูŠ ูŠุถูŠู‚ ุจู‡ุง ุตุฏุฑู‡
Seringkali muncul dalam diri orang mukmin, salah satu diantara cabang kemunafikan, kemudian dia bertaubat kepada Allah. Terkadang terlintas dalam hati orang mukmin, kalimat kemunafikan, dan Allah menghilangkannya darinya. Orang mukmin diuji dengan was-was setan, bisikan kekufuran yang membuat sempit hatinya.
Kemudian Syaikhul Islam menyebutkan riwayat dari para sahabat,
ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุงู„ุตุญุงุจุฉ : ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฅู† ุฃุญุฏู†ุง ู„ูŠุฌุฏ ููŠ ู†ูุณู‡ ู…ุง ู„ุฆู† ูŠุฎุฑ ู…ู† ุงู„ุณู…ุงุก ุฅู„ู‰ ุงู„ุฃุฑุถ ุฃุญุจ ุฅู„ูŠู‡ ู…ู† ุฃู† ูŠุชูƒู„ู… ุจู‡ ูู‚ุงู„ ยซ ุฐู„ูƒ ุตุฑูŠุญ ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ยป
Sebagaimana yang diutarakan para sahabat, โ€˜Wahai Rasulullah, kami terkadang menjumpai lintasan pikiran pada diri kami, andaikan kami dijatuhkan dari langit, lebih kami sukai dari pada mengungkapkan lintasan pikiran itu.โ€™ Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berkomentar, โ€œItu bukti adanya iman.โ€ (HR. Muslim 132, Abu Daud 5111, dan yang lainnya).
ุฃูŠ ุญุตูˆู„ ู‡ุฐุง ุงู„ูˆุณูˆุงุณ ู…ุน ู‡ุฐู‡ ุงู„ูƒุฑุงู‡ุฉ ุงู„ุนุธูŠู…ุฉ ุŒ ูˆุฏูุนู‡ ุนู† ุงู„ู‚ู„ุจ ุŒ ูˆู‡ูˆ ู…ู† ุตุฑูŠุญ ุงู„ุฅูŠู…ุงู†
โ€œMaksudnya, munculnya bisikan semacam ini, padahal para sahabat sangat membencinya, dan berusaha menghilangkannya dari hati mereka, merupakan bukti adanya iman.
[Kitab Al-Iman 238, dinukil dari Kitab Tauhid Dr. Sholeh Fauzan, hlm. 25].
Ulama Sepakat, ini Bukan Kekufuran
An-Nawawi dalam karyanya, Al-Azkar, mengatakan,
ุงู„ุฎูˆุงุทุฑ ูˆุญุฏูŠุซ ุงู„ู†ูุณ ุฅุฐุง ู„ู… ูŠุณุชู‚ุฑ ูˆูŠุณุชู…ุฑ ุนู„ูŠู‡ ุตุงุญุจู‡ ูู…ุนููˆ ุนู†ู‡ ุจุงุชูุงู‚ ุงู„ุนู„ู…ุงุกุŒ ู„ุฃู†ู‡ ู„ุง ุงุฎุชูŠุงุฑ ู„ู‡ ููŠ ูˆู‚ูˆุนู‡ ูˆู„ุง ุทุฑูŠู‚ ู„ู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ุงู†ููƒุงูƒ ุนู†ู‡
Lintasan pikiran dan bisikan hati, jika tidak mengendap dan tidak keterusan berada dalam diri pelakunya, hukumnya dimaafkan, dengan sepakat ulama. Karena munculnya kejadian ini di luar  pilihan darinya. Sementara tidak ada celah baginya untuk menghindarinya.
An-Nawawi melanjutkan,
ูˆู‡ุฐุง ู‡ูˆ ุงู„ู…ุฑุงุฏ ุจู…ุง ุซุจุชูŽ ููŠ ุงู„ุตุญูŠุญ ุนู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ (ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…) ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„: โ€ ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุชูŽุฌูŽุงูˆูŽุฒูŽ ู„ุฃูู…ู‘ูŽุชููŠ ู…ุง ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽุชู’ ุจูู‡ู ุฃู†ู’ููุณูŽู‡ุง ู…ุง ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู… ุจูู‡ู ุฃูˆู’ ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ู’ โ€œ. ู‚ุงู„ ุงู„ุนู„ู…ุงุก: ุงู„ู…ุฑุงุฏ ุจู‡ ุงู„ุฎูˆุงุทุฑ ุงู„ุชูŠ ู„ุง ุชุณุชู‚ุฑู‘.
Inilah makna dari hadis shahih, bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,
ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุชูŽุฌูŽุงูˆูŽุฒูŽ ู„ุฃูู…ู‘ูŽุชููŠ ู…ุง ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽุชู’ ุจูู‡ู ุฃู†ู’ููุณูŽู‡ุง ู…ุง ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู… ุจูู‡ู ุฃูˆู’ ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ู’
Sesungguhnya Allah mengampuni untuk umatku terhadap apa yang terlintas dalam hatinya, selama tidak diucapkan atau dikerjakan. (HR. Muslim 127).
Para ulama mengatakan, โ€˜Maksud hadis adalah lintasan pikiran yang tidak menetap dalam hati.
An-Nawawi melanjutkan,
ู‚ุงู„ูˆุง: ูˆุณูˆุงุกูŒ ูƒุงู† ุฐู„ูƒ ุงู„ุฎุงุทูุฑู ุบููŠุจุฉ ุฃูˆ ูƒูุฑุงู‹ ุฃูˆ ุบูŠุฑูŽู‡ุŒ ูู…ู† ุฎุทุฑูŽ ู„ู‡ ุงู„ูƒูุฑู ู…ุฌุฑู‘ุฏ ุฎูŽุทูŽุฑู ู…ู† ุบูŠุฑ ุชุนู…ู‘ุฏู ู„ุชุญุตูŠู„ู‡ุŒ ุซู… ุตูŽุฑูู‡ ููŠ ุงู„ุญุงู„ุŒ ูู„ูŠุณ ุจูƒุงูุฑุŒ ูˆู„ุง ุดุฆ ุนู„ูŠู‡.
Para ulama mengatakan, baik bisikan itu berupa ghibah, atau kekufuran, atau yang lainnya. Siapa yang terlintas dalam hatinya kekufuran, dan hanya sebatas lintasan tanpa sengaja muncul, kemudian segera dia hilangkan, maka dia tidak kafir, dan tidak bersalah sedikitpun.
[Al-Azkar An-Nawawi, hlm. 345].
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Lintasan Kekufuran?
Pertama, jangan sampai diucapkan atau dipraktekkan
Demikialah sikap sahabat, sebagaimana diceritakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, bahwa pernah datang beberapa orang menghadap Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam. Mereka mengatakan,
ุฅูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุฌูุฏู ูููŠ ุฃูŽู†ู’ููุณูู†ูŽุง ู…ูŽุง ูŠูŽุชูŽุนูŽุงุธูŽู…ู ุฃูŽุญูŽุฏูู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูู‡ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ูˆูŽุฌูŽุฏู’ุชูู…ููˆู‡ูุŸยป ู‚ูŽุงู„ููˆุง: ู†ูŽุนูŽู…ู’ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุฐูŽุงูƒูŽ ุตูŽุฑููŠุญู ุงู„ู’ุฅููŠู…ูŽุงู†ูยป
โ€˜Kami menjumpai dalam diri kami lintasan yang sangat berat bagi kami untuk mengucapkannya.โ€™ Beliau bertanya kepada mereka, โ€œBenar kalian menjumpai perasaan itu?โ€ โ€˜โ€™Itu bukti adanya iman.โ€ (HR. Muslim 132).
An-Nawawi menjelaskan,
ู…ุนู†ุงู‡: ุงุณุชุนุธุงู…ูƒู… ุงู„ูƒู„ุงู… ุจู‡ ู‡ูˆ ุตุฑูŠุญ ุงู„ุฅูŠู…ุงู†ุŒ ูุฅู† ุงุณุชุนุธุงู… ู‡ุฐุง ูˆุดุฏุฉ ุงู„ุฎูˆู ู…ู†ู‡ ูˆู…ู† ุงู„ู†ุทู‚ ุจู‡ุŒ ูุถู„ุงู‹ ุนู† ุงุนุชู‚ุงุฏู‡ ุฅู†ู…ุง ูŠูƒูˆู† ู„ู…ู† ุงุณุชูƒู…ู„ ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ุงุณุชูƒู…ุงู„ุงู‹ ู…ุญู‚ู‚ุงู‹ ูˆุงู†ุชูุช ุนู†ู‡ ุงู„ุฑูŠุจุฉ ูˆุงู„ุดูƒูˆูƒ
Makna hadis, kalian merasa berat untuk mengucapkannya merupakan butk adanya iman. Karena dia merasa berat mengucapkan kalimat semacam ini, disertai perasaan sangat takut untuk mengucapkannya. Lebih-lebih dia dia yakini. Sikap semacam ini hanya ada pada orang yang imannya kokoh dan teruji, sehingga hilang darinya segala keraguan dan bimbang. (Syarh Shahih Muslim, 2/154).
Kedua, segera minta perlindungan kepada Allah dari godaan setan (baca taโ€™awudz)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,
ูŠูŽุฃู’ุชููŠ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู: ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ูƒูŽุฐูŽุงุŒ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ูƒูŽุฐูŽุงุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ: ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูŽุŸ ููŽุฅูุฐูŽุง ุจูŽู„ูŽุบูŽู‡ู ููŽู„ู’ูŠูŽุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽู„ู’ูŠูŽู†ู’ุชูŽู‡ู
Setan mendatangi kalian dan membisikkan: โ€˜Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?โ€™ sampai akhirnya dia membisikkan, โ€˜Siapa yang menciptakan Tuhanmu?โ€™ jika sudah demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan berhenti (tidak memikirkannya). (HR. Bukhari 3276 dan Muslim 134) .
Ketiga, jangan digubris
Barangkali inilah senjata paling ampuh untuk melawan was-was setan. Tidak mempedulikannya dan tidak menggubrisnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,
ูŠูŽุฃู’ุชููŠ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู: ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ูƒูŽุฐูŽุงุŒ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ูƒูŽุฐูŽุงุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ: ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูŽุŸ ููŽุฅูุฐูŽุง ุจูŽู„ูŽุบูŽู‡ู ููŽู„ู’ูŠูŽุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽู„ู’ูŠูŽู†ู’ุชูŽู‡ู
Setan mendatangi kalian dan membisikkan: โ€˜Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?โ€™ sampai akhirnya dia membisikkan, โ€˜Siapa yang menciptakan Tuhanmu?โ€™ jika sudah demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah, dan berhenti (tidak memikirkannya). (HR. Bukhari 3276 dan Muslim 134) .
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan,
ุฃูŠ ุนู† ุงู„ุงุณุชุฑุณุงู„ ู…ุนู‡ ููŠ ุฐู„ูƒุŒ ุจู„ ูŠู„ุฌุฃ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ููŠ ุฏูุนู‡ ูˆูŠุนู„ู… ุฃู†ู‡ ูŠุฑูŠุฏ ุฅูุณุงุฏ ุฏูŠู†ู‡ ูˆุนู‚ู„ู‡ ุจู‡ุฐู‡ ุงู„ูˆุณูˆุณุฉุŒ ููŠู†ุจุบูŠ ุฃู† ูŠุฌุชู‡ุฏ ููŠ ุฏูุนู‡ุง ุจุงู„ุงุดุชุบุงู„ ุจุบูŠุฑู‡ุง
โ€œMaksudnya, berhenti tidak terus menerus memikirkan lintasan pikiran itu. Namun dia pasrahkan kepada Allah untuk menghilangkannya. Dan dia sadari bahwa setan hendak merusak agama dan pikirannya dengan bisikan semacam ini. sehingga selayaknya dia berusaha menghilangkannya dengan menyibukkan diri memikirkan yang lainnya. (Fathul Bari, 6/340)
An-Nawawi juga memberikan penjelasan yang semakna,
ู…ุนู†ุงู‡ ุงู„ุฅุนุฑุงุถ ุนู† ู‡ุฐุง ุงู„ุฎุงุทุฑ ุงู„ุจุงุทู„ ูˆุงู„ุงู„ุชุฌุงุก ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ุฅุฐู‡ุงุจู‡
Maknanya, berpaling, tidak gubris dengan lintasan pikiran yang batil ini, dan pasrah kepada Allah untuk menghilangkannya.
Selanjutnya, An-Nawawi membawakan nasehat, dengan mengutip keterangan Al-Maziri,
ู‚ุงู„ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ู…ุงุฒุฑูŠ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ุธุงู‡ุฑ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุฃู†ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฃู…ุฑู‡ู… ุฃู† ูŠุฏูุนูˆุง ุงู„ุฎูˆุงุทุฑ ุจุงู„ุฅุนุฑุงุถ ุนู†ู‡ุง ูˆุงู„ุฑุฏ ู„ู‡ุง ู…ู† ุบูŠุฑ ุงุณุชุฏู„ุงู„ ูˆู„ุง ู†ุธุฑ ููŠ ุฅุจุทุงู„ู‡ุง
Al-Imam Al-Maziri rahimahullah mengatakan,
โ€œZahir hadis menunjukkan bahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk menghilangkan lintasan pikiran itu dengan berpaling dan tidak digubris, tanpa mencari-cari dalil atau merenungkan bantahan untuk menilai salahnya lintasan itu.โ€
Dan benar apa beliau nasehatkan. Lintasan kekufuran semacam ini hanya permainan setan, sehingga buat apa menghabiskan waktu dengan mencari dalil atau ayat Al-Quran atau hadis untuk membantahnya. Lebih dari itu, ini bukan termasuk kekufuran, sehingga tidak perlu terlalu dipikirkan.


Sumber: https://konsultasisyariah.com/18870-cara-melawan-bisikan-setan-dalam-hati.html

Related Posts:

  • Mobil Termahal di Dunia Mobil merupakan kendaraan yang saat ini sudah sangat populer. Bahkan tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mulai beralih dari menggunakan motor menjadi mobil.  Namun begitu, di antara penggunaan mobil sebagai alat traโ€ฆ Read More
  • 8 Misteri Hilangnya Pesawat Secara Misterius 8 Misteri Hilangnya Pesawat Secara Misterius ~ Hilangnya pesawat dari pantauan radar secara misterius dan tidak berhasil ditemukan meskipun telah dilakukan pencarian besar-besaran adalah tamparan keras bagi maskapaโ€ฆ Read More
  • 5 Tempat Mistis Ini Mungkin Memang AdaSepanjang sejarah banyak kisah diceritakan oleh para penjelajah secara turun temurun tentang tempat-tempat mistis yang tidak pernah dijamah orang. Kota-kota penuh emas, gunung dan goa yang menyimpan harta karun. Banโ€ฆ Read More
  • Misteri Aneh Dunia Akhirnya Terkuak bicara soal misteri kehidupan, selalu ada lautan pertanyaan yang mungkin belum terjawab. Namun, kita adalah makhluk yang hebat dalam mencari solusi dan jawaban misteri alam semesta. Seiring teknologi yang berkembang dan teroโ€ฆ Read More
  • 7 Misteri Luar Angkasa Yang Belum Terpecahkan 7 Misteri Luar Angkasa Yang Belum Terpecahkan ~ Pernahkah Anda bertanya-tanya saat melihat keindahan bintang yang jumlahnya ribuan, sebenarnya ada apa disana, adakah kehidupan lain selain di bumi? Memang luar angkaโ€ฆ Read More

0 komentar:

Posting Komentar