This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 27 November 2016

Kisah Nabi Zakaria as Secara Singkat

Umur Nabi Zakaria as dan isterinya sudah tua, padahal sejak usia muda mereka mendambakan seorang putra yang dapat melanjutkan dakwah untuk membimbing umatnya supaya tidak tersesat. Pekerjaannya sehari-hari adalah sebagai tukang kayu, tetapi dakwah yang dilakukan untuk membimbing umat lebih diutamakannya dari pada kepentingan pribadi.
Siang malam Ia berdoa bersama isterinya, akhirnya doanya dikabulkan. Isterinya mengandung, sesudah melahirkan anak laki-laki maka anak itu diberi nama Yahya.

Sesudah dewasa Nabi Yahya as beristeri dengan seorang wanita bernama Isya binti Faqud bin Miyal. Isya mempunyai saudara perempuan bernama Hanah. Hanah diperisteri oleh Imran, dari pasangan Hanah dan Imran ini lahirlah Maryam ibu Nabi Isa as.

Kelahiran Maryam

Pasangan suami isteri Hanah dan Imran sudah berusia lanjut namun juga belum dikaruniai anak. Siang malam mereka berdoa akhirnya Allah mengabulkan doanya. Hanah mengandung namun sayang, disaat Hanah mengandung Imran meninggal dunia.

Karena tidak mempunyai ayah, sesudah bayi itu lahir ia diasuh oleh Nabi Zakaria setelah terlebih dahulu diserahkan kepada Allah yaitu diletakkan di Masjid Baitul Aqsha.

Nabi Zakaria as dan Nabi Yahya as dikenal sebagai Nabi yang gigih memperjuangkan agama Allah. Nabi Yahya dikenal sebagai seorang pembaptis di tepi sungai Yordan. Pemandian itu bukan berarti mencuci dosa, melainkan tanda orang tersebut bertaubat.

Sumber:http://dunia-nabi.blogspot.co.id/2014/08/kisah-nabi-zakaria-as-secara-singkat.html

Sejarah Singkat Nabi Yahya A.S.

Nabi Yahya a.s. adalah anak Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s. adalah seorang yang bertakwa dan telah diberi hikmah oleh Allah s.w.t. dari semenjak kecil. Beliau adalah seseorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan beliau bukan orang yang sombong dan durhaka.

Pada masa itu ada seorang Raja yang sudah tua dan bermaksud mengawini anak tirinya. Nabi Yahya a.s. melarang perkawinan itu, karena Allah s.w.t. melarang Ayah ataupun Ibu yang mengawini anak tirinya. Raja tersebut menjadi marah, lalu Nabi Yahya dibunuhnya.

Bila Nabi Zakariya a.s. mendengar tentang terbunuhnya Nabi Yahya, maka dengan izin Allah datanglah Malaikat Jibril yang menyuruh beliau keluar dari rumah. Sampailah beliau disebuah kebun, atas izin Allah pula sebuah pohon kayu terbelah dua dan masuklah Nabi Zakariya a.s. kedalamnya. Sementara itu datanglah pesuruh-pesuruh Raja yang menduga bahwa Nabi Zakariya mempunyai sihir yang kuat sehingga dapat masuk kedalam pohon tersebut. Maka pohon kayu itu pun digergaji oleh mereka sehingga terbunuhlah Nabi Zakariya a.s.

(Ada dua riwayat yang mengatakan ;
1. Takala gergaji yang digunakan untuk memotong pohon dan mengenai otot-otot Nabi Zakariya a.s. membuat beliau merintih, lalu Allah s.w.t. mewahyukan "Jika rintihanmu tidak mereda maka aku akan jungkalkan bumi dan semua isinya" hal ini membuat Nabi Zakariya a.s. menahan rintihannya sehingga beliau terbelah menjadi dua.
2. Bahwa orang yang terbelah didalam pohon tersebut adalah orang lain yang bukan merupakan nabi Zakariya a.s. adapun Nabi Zakariya a.s. meninggal secara alami. Wallahu A'lam.

Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa pembunuhan atas Nabi Yahya a.s. adalah hal yang sangat mustahil, karena Nabi Yahya a.s. adalah seorang Nabi yang dijaga dan dilindungi oleh Allah s.w.t. dan berita tersebut adalah salah satu cara dari kebiasaan sebagian orang-orang israil yang ingin merendahkan dan mengecilkan para Nabi Allah.

Sumber:http://sejarah25nabidanrasul.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-singkat-nabi-yahya-as.html

Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus ke muka bumi untuk membawa umatnya ke jalan yang benar. Beliau terlahir dari seorang ibu yang bernama Siti Aminah dan Ayah yang bernama Abdullah, yang dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M di kota Mekkah pada tahun Fiil (gajah) dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 M di Madinah dalam usia 63 tahun. Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, karena ketika nabi Muhammad masih dalam kandungan, Abdullah telah meninggal dunia. Nabi terlahir dari keluarga bangsawan Bani Quraisy. Nama lengkap Muhammad bin Abdullāh ini merupakan seorang yang terlahir dari keluarga Bani Quraisy yang membawa ajaran agama Islam. Nama Muhammad artinya orang yang terpuji. Nama ini diberikan oleh kakek tercintanya yaitu Abdul Muthalib.

Masa Kelahiran Nabi Muhammad

Sebelum kelahiran Nabi Muhammad, ada banyak hal yang terlihat jauh berbeda jika dibandingkan dengan pasca kelahirannya dan ditandai dengan perisitiwa yang terjadi sangat luar biasa pada saat itu.

Masa Jahiliyah

Zaman jahiliyah yaitu zaman kebodohan, sebelum kelahiran nabi. Dimana umat nabi ketika itu terbiasa menyembah patung-patung berhala. Mereka terbiasa juga dengan mabuk-mabukan, main judi, maksiat dan merendahkan derajat kaum wanita. Hidupnya berpindah-pindah dan terpecah kedalam beberapa suku yang disebut dengan “kabilah“. Hidup yang penuh dengan kebebasan dan tidak memiliki aturan dalam bermasyarakat, Sehingga kehidupannya pada saat itu sangat kacau.

Peristiwa “Tahun Gajah”

Peristiwa “Tahun Gajah” merupakan peristiwa terjadinya penyerbuan kota Makkah oleh Pasukan Abrahah, pada masa kelahiran Nabi Muhammad. Tahun Gajah ini ialah tahun terjadinya penyerangan Ka’bah oleh pasukan atau tentara Raja Abrahah yaitu Gubernur Habsyi di Yaman. Serombongan pasukan Gajah yang dipimpinnya ini hendak menghancurkan Ka’bah karena bangsa Quraisy akan semakin terhormat dan pada setiap tahunnya selalu ramai umat manusia untuk melakukan ibadah haji. Ini yang membuat Abrahah ingin membelokkan umat manusia agar tidak lagi datang ke Makkah. Lalu Abrahah mendirikan gereja besar diShan’a yang bernama Al-Qulles. Namun usahanya itu tak berhasil , tak seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah sangat marah besar dan pada akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Ka’bah.
Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta milik Abdul Muthalib kakek nabi Muhamad. Ketika ka’bah hendak dihancurkan, Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil-kerkil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan mereka sampai mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah ini hancur lebur mendapat adzab dari Allah SWT. Dimasa inilah kemudian lahir seorang nabi akhiruzzaman yaitu Muhammad dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah. Peristiwa inilah yang menandai tahun kelahiran Muhammad dan pada akhirnya disebut Tahun Gajah.

Masa Kecil Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad sejak kecilnya telah diberikan kehidupan layaknya manusia biasa, padahal beliau sangat dimuliakan oleh Allah SWT, bahkan sejak dikandunganpun beliau telah ditinggalkan oleh Ayahnya. Beliau terlahir dalam keadaan yatim, dan pada usia 6 tahun beliau ditinggal oleh ibunya. Sehingga beliau menjadi seorang yatim piatu, beliau merasakan apa yang dialami oleh manusia pada umumnya. Dan di usianya yang ke 8 tahun, beliau ditinggal oleh kakeknya Abdul Muthalib. Kehidupan yang beliau jalani dapat menjadi panutan seluruh umat manusia.
Nabi Muhammad disusui oleh Tsuaibah selama 3 hari dan oleh kakeknya beliau disusukan juga kepada Halimah As-Sa’diyah dan berada dalam asuhannya kurang lebih 6 tahun. Dalam usia 5 bulan beliau sudah bisa berjalan dan pada usia 9 bulan sudah lancar berbicara. Semasa kecilnya beliau juga telah menggembalakan kambing. Abu Thalib (paman nabi) mengajak berdagang ketika usianya 12 tahun ke negri Syam. Beliau diasuh pamannya setekllah ditinggal wafat kakeknya, dan mengasuh  serta menjaga nabi sampai pada usia lebih dari 40 tahun.

Dibelahnya Dada Muhammad

Malaikat Jibril menelentangkan nabi Muhammad di usianya ke 4 tahun, lalu membelah dadanya dan mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW kemudian malaikat Jibril mencucinya dan menatanya kembali ke tempatnya dan nabi Muhammad tetap dalam keadaan sehat bugar.

Dakwah Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW menerima wahyu untuk menyampaikan dan menyiarkan ajaran agama Islam dan mengajak umat manusia  untuk menyembah Allah SWT. Beliau menyampaikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Adapun orang-orang yang pertama masuk Agama Islam atau disebut dengan Assabiqunal Awwwalun yaitu keluarga dan para sahabatnya, yaitu: istrinya Siti Khadijah, sahabatnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, anak angkatnya Zaid bin Haritsah, Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak lagi keluarga dan para sahabat Rasul yang lainnya.
Selama 3 tahun lamanya Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turunlah surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Yang artinya “Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15)”. Dengan turunnya ayat ini maka Rasulullah SAW menyiarkan dakwahnya secara terang-terangan. Tanggapan orang-orang Quraisy pada saat itu sangat marah dan melarang penyiaran islam yang dibawa oleh nabi bahkan nyawa nabi Muhammad sangat terancam. Namun Nabi dan para sahabatnya semakin kuat dan tangguh menghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapi dengan ketabahan serta sabar walau ejekan, caci maki, olok-olokan dan menentang seluruh ajaran Nabi.

Masa Kerasulan Nabi

Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW tahun ke 10 pada saat “Amul Huzni” yaitu tahun duka cita dimana pamannya Abu Thalib dan istrinya Siti Khadijah wafat serta umat Islam dalam keadaan sengsara. Ditengah-tengah kesedihannya, beliau dijemput Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu melakukan perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram sampai ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT  dan untuk menerima perintah shalat lima waktu. Pada tahun 10 H nabi melakukan haji wada’ atau haji terakhir. Dalam wukufnya di Arafah, beliau menyampaikan khutbahnya yang berisi kan tentang larangan melakukan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, larangan memakan harta riba, hamba sahaya harus diperlakukan dengan cara yang baik, dan agar umatnya selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunah Nabi SAW. Setelah berdakwah selama 23 tahun, beliau wafat pada usia 63 tahun.
Sekian ringkasan singkat tentang Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW Terlengkap, next time disambung lagi. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih.

Sumber:https://www.seputarpengetahuan.com/2015/04/sejarah-singkat-nabi-muhammad-saw-terlengkap.html

Kisah Nabi Luth Dan Kaum Sodom

Nabi Luth adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim. Ayah Nabi Luth yang bernama Hasan bin Tarikh adalah saudara kandung Nabi Ibrahim. Nabi Luth ikut serta bersama Nabi Ibrahim berhijrah ke Mesir. Di sana, Nabi Luth tinggal bersama Nabi Ibrahim. Mereka mengusahakan ternak dan tanaman.
Hewan ternak telah berkembang biak hingga memenuhi wilayah mereka. Begitu pun dengan hasil tanaman. Dari tahun ke tahun, panen mereka terus bertambah. Banyak kekayaan Nabi Ibrahim dan Nabi Luth menyebabkan penduduk di sekitarnya menjadi iri. Apalagi, mereka mengetahui bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Luth hanyalah pendatang. Akhirnya, Nabi Ibrahim dan Nabi Luth memutuskan untuk membagi dua seluruh kekayaan mereka. Nabi Ibrahim tetap tinggal di Mesir dan Nabi Luth pergi ke Yordania. Nabi Luth menetap di wilayah Sodom.

Kota Sodom merupakan salah satu kota di Yordania. Penduduk Kota Sodom memiliki akhlak yang sangat buruk. Mereka suka sekali berbuat kemaksiatan. Di daerah tu sering terjadi pencurian dan perampasan harta benda. Orang-orang yang lemah dan tidak berdaya sering menjadi korban dari orang-orang yang berkuasa. Salah satu yang sangat buruk dari kebiasaanpenduduk Sodom adalah perbuatan homoseksual. Homoseksual adalah perbuatan menyalurkan nafsu antara laki-laki dan laki-lak atau antara perempuan dan perempuan. Perbuatan ini tidak pernah dilakukan oleh kaum sebelum mereka. Perbuatan itu merajalela diKota Sodom. Seorang pendatang tidak akan selamat dari gangguan penduduk Sodom. Apabila pendatang itu adalah seorang perempuan, para wanita akan mengganggunya. Apabila pendatang itu adalah seorang lelaki tampan, para lelaki di Kota Sodom akan memperebutkannya. Demikianlah penduduk Kota Sodom memiliki akhlak yang sangat buruk. Pada masa kini, masyarakat akan berakhlak buruk jika menjauhi ajaran-ajaran dalam agama.

Nabi Luth Berdakwah Kepada Kaum Sodom

Allah swt memerintahkan Nabi Luth untuk mengembalikan kaum Sodom di jalan Allah. Nabi Luth diminta mengajak kaum Sodom meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat. Nabi Luthmemberi nasehat dan peringatan kepada kaumnya. Nabi Luth berkata, “Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu. Kalian adalah orang-orang yang melampaui batas”. Mereka menjawab, “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, kami akan benar-benar mengusirmu”. Luth berkata, “Sesungguhnya aku sangat benci pada perbuatanmu”.

Nabi Luth meminta kaumnya untuk bertaubat. Dia menceritakan azab Allah yang akan ditimpakan kepada mereka yang melakukan perbuatan keji. Mereka tidak mempedulikan seruanNabi LuthNabi Luth terus berdakwah. Namun, kaum Sodom tidak menyambut seruannya.Nabi Luth merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk penduduk Sodom bersedia meninggalkan perbuatan kejinya. Nabi Luth memohon kepada Allah agar mendatangkan azab. Sungguh, azab Allah sangat menakutkan.

Tamu Nabi Luth

Allah mengabulkan doa Nabi Luth, Allah mengutus dua Malaikat dalam wujud dua pemuda yang sangat tampan. Sebelum sampai di wilayah Sodom, kedua Malaikat ini mengabarkan kelahiran Ishaq kepada Nabi Ibrahim dan isternya. Ketika sampai di Sodom, kedua lelaki tampan itu bertamu di rumah Nabi LuthNabi Luth berpesan kepada isteri dan putri-putrinya untuk merahasiakan kedatangan dua lelaki tampan tersebut. Namun, isteri Nabi Luth, yang sehaluan dengan penduduk Sodom, memberitahukan kepada para lelaki Sodom tentang dua lelaki tampan di rumah Nabi Luth. Tidak lama kemudian, para lelaki Sodom beramai-ramai mendatangi rumah Nabi Luth. Mereka berteriak memanggil Nabi Luth. Mereka meminta agarNabi Luth melepaskan kedua tamunya untuk mereka. Nabi Luth tidak mau membuka pintu rumahnya.

Nabi Luth menasehati kaum Sodom untuk kembali ke rumah masing-masing dan tidak mengganggu tamunya. Nabi Luth juga meminta kaum Sodom untuk meninggalkan perbuatan homoseksual karena hal itu bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam. Nabi Luthmengingatkan adanya azab yang dahsyat dari Allah swt. Kaum Sodom bukannya sadar, mereka justru hendak membuka pintu rumah Nabi LuthNabi Luth berkata, “Sesungguhnya aku tidak berdaya menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam rumahku. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka. Aku juga tidak mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku minta pertolongan. Aku merasa sangat kecewa karena sebagai tuan rumah aku tidak dapat menjaga keamanan tamu di rumahku sendiri”. Mendengar keluh kesah Nabi Luth, kedua lelaki tampan itu memberi tahu yang sebenarnya. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah Malaikat yang diutus Allah swt untuk menurunkan azab kepada kaum Sodom. Dalam surat Ash-Shaaffaat ayat 171-172, Allah berfirman bahwa hamba-hamba-Nya yang Rasul pasti akan mendapat pertolongan. Pada akhirnya, para Rasul itu akan mendapatkan kemenangan.

Azab Untuk Kaum Sodom

Malaikat-Malaikat ini menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin. Ketika pintu dibuka, kaum Sodom segera masuk ke dalam rumah Nabi Luth. Namun saat mereka hendak masuk, kaum Sodom tidak mampu melihat. Ternyata, mereka menjadi buta. Sementara itu, Nabi Luth dan keluarganya diminta untuk meninggalkan Kota Sodom. Mereka berjalan keluar Kota Sodom karena azab akan segera tiba. Para Malaikat berpesan kepadaNabi Luth dan keluarganya agar berjalan  ke luar kota dan jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang. Namun, isteri Nabi Luth yang berada di belakang rombongan Nabi Luthberjalan perlahan-lahan. Ia sering kali menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaum Sodom. Sepertinya, ia meragukan kebenaran ancaman para Malaikat yang telah didengarnya sendiri. Langkah Nabi Luth dan putrid-putrinya melewati batasKota Sodom saat fajar menyingsing. Seketika bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki kaum Sodom. Isteri Nabi Luth pun merasakannya. Gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijil menghancurkan Kota Sodom dan penduduknya. Dalam waktu singkat, mayat-mayat penduduk Kota Sodom bertebaran.

Ayat Al-Quran yang berkaitan dengan isteri Nabi Luth yang terkena azab Allah adalah ayat 11 Surat Hud. Ayat itu artinya, “Malaikat berkata, “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh, bukankah subuh itu sudah dekat ?” Kata tertinggal di sini terjemahan dari kalimat yaltafit. Ada pula mufassir yang menerjemahkannya dengan menoleh ke belakang. Kisah ini merupakan pelajaran bagi kaum-kaum sesudahnya. Perbuatan-perbuatan seperti itu sangat dilaknat oleh Allah. Sungguh, azab Allah sangat menakutkan.

Sumber:http://dunia-nabi.blogspot.co.id/2014/10/kisah-nabi-luth-dan-kaum-sodom.html

Sejarah Singkat Nabi Ismail A.S.

Nabi Ismail a.s. adalah anak Nabi Ibrahim a.s. dan ibunya Siti Hajar. Siti Hajar adalah budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s.  Dari semenjak kecil hingga dewasa Siti Hajar dipelihara oleh Nabi Ibrahim a.s. sehingga diperistrikannya.

Sedangkan istri pertama yaitu Siti Sarah dari semenjak muda belum bisa memberikan anak dan baru mendapatkan anak ketika usianya sudah lanjut, yang mana anak tersebut diberi nama Ishaq. Sebagaimana wanita lainnya, Siti Sarah rupanya merasa kurang senang kalau Siti Hajar sudah mendapatkan anak terlebih dahulu dari pada dirinya.

Kemudian Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya (Siti Hajar) dan Ismail yang masih bayi ke negri Mekkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang belum di diami oleh manusia. Lalu atas perintah Allah s.w.t. Nabi Ibrahim a.s. pun kembali ke negri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.

Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan sehingga air susunya pun kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke bukit Shafa dan Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril yang menunjuk suatu tempat (Shafa) dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam keadaan menangis sambil merentak-rentakan kakinya. Atas izin Allah s.w.t. didekat Ismail menangis itu, memancarlah mata air. Siti Hajar tergesa-gesa menampungnya. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada air yang berlimpah-limpah itu "Zam-Zam!" yang artinya "Berkumpullah!" maka air itu berkumpul untuk kemudian menjadi telaga dan sampai saat ini disebut telaga Zam-zam. Usaha Siti Hajar mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu rukun Haji yang disebut Sha'i, yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah, pulang pergi tujuh kali.

Apabila Nabi Ibrahim a.s. kembali ke Mekkah, keadaan tempat dimana anak istrinya ditinggalkan telah berubah menjadi desa yang subur dan makmur.

Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. Lalu dikatakannya hal itu kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun menjawab "Hai bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu menyembelihku, mudah-mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar". Maka Nabi Ibrahim a.s. pun membaringkan Ismail ketanah dengan maksud akan disembelihnya. Pada saat itulah Allah s.w.t. menebusinya dengan seekor biri-biri (kibas) yang besar.  Dikarenakan sabar dan takwanya, maka Ismail pun diangkat menjadi Rasul Allah.

Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan Ka'bah (Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia sedunia dalam beribadah.

Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum. Pada suatu hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, disambut oleh menantunya. Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi Ibrahim berkata kepada menantunya "Jika nanti suamimu pulang dari berburu, ceritakanlah kepadanya, bahwa ada seorang tua yang ciri-ciri dan sifatnya begini dan begini datang berkunjung. Katakan pula kepadanya bahwa aku tidak menyukai bandur rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang lain" Kemudian Nabi Ibrahim a.s. pulang. 

Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim a.s. lengkap dengan pesannya "Itulah bapakku" ujar Nabi Ismail a.s. "Dan beliau tidak suka kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah" Lalu Nabi Ismail a.s. menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan wanita jurhum yang lain. Ternyata Nabi Ibrahim a.s. sangat setuju dengan menantunya yang kedua ini. 

Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah s.w.t. yaitu anak berjumlah dua belas orang dan mereka menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab Musta'ribah.

Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah s.w.t. diutus ke negri Yaman dan Amliq untuk menyeru manusia supaya bertaqwa kepada Allah s.w.t. bersembahyang dan membayar zakat. Dan menurut salah satu riwayat, Nabi Ismail a.s. meninggal pada usia 137 tahun di Palestina. Namun menurut riwayat yang lain, Nabi Ismail a.s. meninggal dunia di Mekkah.

Sumber:http://sejarah25nabidanrasul.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-singkat-nabi-ismail-as.html

Kisah Nabi Hud as Dan Kaumnya

Nabi Nuh dan kaumnya yang berada di dalam kapal selamat dari azab banjir. Mereka keluar dari kapal dan melanjutkan kehidupan mereka. Di antara mereka terdapat kaum ‘Ad yang nasabnya berasal dari Sam bin Nuh.
Mereka melakukan perjalanan hingga sampai di daerah bernama Al-Ahqaf, yaitu antara Umman dan Hadramaut di Yaman. Di Al-Ahqaf, kaum ‘Ad membangun kebudayaannya. Mereka membangun bangunan-bangunan tinggir di Iram (ibu kota kaum ‘Ad).

Pada masa itu, belum pernah ada kota yang dibangun seperti itu di negeri-negeri lain. Kaum ‘Ad membuat bangunan-bangunan itu dengan tiang-tiang penyangga yang besar dan kuat. Wilayah Al-Ahqaf merupakan daerah yang subur. Kaum ‘Ad memanfaatkannya untuk daerah pertanian. Curah hujan di wilayah ini cukup tinggi shingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kaum ‘Ad hidup dengan penuh kemakmuran dan kemewahan. Hal itu membuat kaum ‘Ad menjadi angkuh. Mereka berkata, “Siapakah yang kekuataannya lebih besar dari kami ?”. setan telah berhasil menyesatkan mereka. Kaum ‘Ad mulai menyembah patung berhala. Mereka melupakan dahsyatnya banjir itu. Lama-kelamaan, mereka juga berbuat zalim dengan melakukan tindak kekerasan dan kejahatan. Dalam Al-Quran digambarkan kondisi kaum ‘Ad saat itu pada ayat 130 surat Asy-Syu’ara, “Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis”. Kaum ‘Ad benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata. Mereka tidak lagi menyembah Allah SWT.

Nabi Hud Berdakwah Kepada Kaum ‘Ad

Karena kaum ‘Ad telah berada dalam kesesatan, Nabi Hud diutus oleh Allah untuk berdakwah. Ia mengajak kaum ‘Ad menyembah Allah SWT dan menghentikan kezaliman. Di hadapan kaum ‘Ad, Nabi Hud berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tdak bertakwa kepada-Nya ?” Kemudian, para pemuka kaum ‘Ad menjawab, “Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta”. Meskipun dikatakan gila dan pendusta, Nabi Hud tetap berdakwah. Nabi Hud berkata, “Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu”. (QS. Al-Araf : 67-68).

Kaum ‘Ad tetap menolak seruan Nabi Hud. Malahan, mereka menantang diturunkannya azab jika seruan Nabi Hud benar. Mereka menjawab, “Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami ? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar”. Kemakmuran dan kemewahan telah membuat kaum ‘Ad lupa diri. Mereka tidak mempedulikan utusan Allah, Nabi Hud. Hanya sedikit yang mengikuti ajaran Nabi Hud.

Perbincangan Nabi Hud Dengan Kaumnya

Salah satu cara berdakwah Nabi Hud adalah dengan berdialog. Ia berdialog dengan kaum ‘Ad tentang kenikmatan dari Allah. Nabi Hud mengatakan bahwa seharusnya kaum ‘Ad menerima ajarannya sebagai suatu peringatan dari Allah. Ia juga mengingatkan adanya kaum Nabi Nuh. Mereka ditimpa azab karena tidak mempedulikan peringatan dari Allah. Nabi Hud berkata, “Allah telah memberikan kelebihan, kekuasaan, dan kekuatan kepada kalian. Allah memberikan semua itu agar kamu beriman dan bersyukur”. Kebimbangan meliputi perasaan kaum ‘Ad. Mereka merasa ada kebenaran dalam dakwah Nabi Hud. Namun, mereka tidak dapat meninggalkan penyembahan berhala. Kemudian, mereka berkata, “Wahai Hud ! Kami tahu tuhan kami telah menimpakan penyakit gila kepadamu. Sesungguhnya engkau adalah seorang pendusta”. Nabi Hud menyangkal perkataan kaum ‘Ad, “Wahai kaumku ! Aku bukanlah orang gila. Aku adalah Rasul Allah, Tuhan seluruh alam. Aku menyampaikan amanat Tuhanku”.

Nabi Hud berkata, “Apakah kamu tidak (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk member peringatan kepadamu ? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (dari pada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. Mereka (kaum ‘Ad) berkata, “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami ? Maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar” (QS. Al-Araf : 69-70). Demikianlah sebagian perbincangan Nabi Hud dan kaum ‘Ad. Kaum ‘Ad tetap menolak ajakan Nabi Hud sekalipun Nabi Hud memberikan penjelasan tentang bukti-bukti kekuasaan Allah SWT.

Azab Untuk Kaum ‘Ad

Nabi Hud telah lama berdakwah kepada kaum ‘Ad. Namun, kaum ‘Ad tetap berpegang teguh pada agama nenek moyang. Mereka menyembah tuhan-tuhan berhala. Kemudia, Allah SWT menurunkan azab. Kemarau yang panjang menimpa wilayah mereka. Tanah kembali kering dan tanaman tidak tumbuh. Hewan ternak mereka juga banyak yang mati. Kehidupan kaum ‘Ad menjadi sulit. Ketika itu, Nabi Hud meminta kaum ‘Ad untuk memohon ampun kepada Allah. Namun, mereka menolaknya dan tetap menyembah berhala. Mereka berharap tuhan-tuhan berhala akan menolong mereka. Sekali lagi, Allah menurunkan azab. Awalnya, kaum ‘Ad melihat sesuatu yang bergumpal-gumpal berwarna hitam. Mereka mengira telah melihat awan hitam yang akan menurunkan hujan. Mereka bersorak karena terlalu senang. Nabi Hud mengetahui bahwa azab segera datang. Oleh karena itu, ia mengumpulkan pengikutnya.

Setelah gumpalan mendekat, kaum ‘Ad yang kafir menyadari bahwa itu bukanlah awan. Dengan tiba-tiba, angin kencang menggulung kaum ‘Ad. Mereka terlempar ke udara hingga seluruhnya binasa. Hanya Nabi Hud dan pengikutnya yang selamat. Kisah tentang azab untuk kaum ‘Ad dikisahkan dalam beberapa surat. “Dan juga pada (kisah) ‘Ad ketika kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, angin itu tidak membiarkan satu pun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk” (QS. Adz-Dzaariyat : 41-42). “Sesungguhnya kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus, yang menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pohon kurma yang tumbang” (QS. Al-Qamar : 19-20). “Adapun kaum ‘Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan haru terus menerus, maka kamu lihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorang pun yang tinggal di antara mereka” (QS. Al-Haaqqah : 6-8).

Sumber:http://dunia-nabi.blogspot.co.id/2014/09/kisah-nabi-hud-as-dan-kaumnya.html

Kisah Lengkap Nabi Ayub as

Nabi Ayub adalah cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim as. Seluruh umat manusia mengenal beliau sebagai sosok seorang Nabi Allah yang memiliki tingkat kesabaran yang paling tinggi dalam menghadapi cobaan dari Allah swt.
Kekuranagan harta benda, menderita sakit yang berkepanjangan, dan bahkan kehilangan nyawa anak-anak beliau, semua itu tidak dapat meruntuhkan benteng keimanan Nabi Ayub as. Justru sebaliknya, semua itu semakin menambahkan cinta dan ketaatannya kepada Allah swt. Beliau senantiasa beribadah kepada Allah swt, dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, dan kaya maupun miskin.

Di negeri tempatnya berpijak beliau dan keluarganya dikenal sebagai orang yang kaya-raya lagi dermawan. Harta yang melimpah ruah, rumah dan gedung-gedung indah yang dimilikinya, perhiasan emas dan perak, serta tanaman dan hasil bumi yang dihasilkannya, tidak menjadikan beliau sombong dan angkuh. Justru beliau dan keluarga (istri dan anak-anaknya) selalu membantu orang-orang fakir yang miskin, anak-anak yatim, dan janda-janda tua yang hidupnya serba kekurangan.

Oleh karena itu, tidak ada satu orang pun dari penduduk setempat yang meminta bantuan kepada keluarga Nabi Ayub, pulang  dengan tangan hampa. Tidak heran, apabila seluruh orang memuji atas kebaikkan dan kedermawanan beliau. Sanjungan tersebut tidak hanya datang dari golongan manusia, bahkan para malaikat pun turut memuji amal saleh yang dilakukan oleh Nabi Ayub as.

Cobaan Untuk Nabi Ayub

Nabi Ayub dikenal sebagai nabi yang sangat  kuat keimananya. Iblis merasa cemburu dan sakit hati mendengar pujian malaikat terhadap kekuatan iman Nabi Ayub. Iblis merayu Nabi Ayub agar meninggalkan perintah Allah .Namun, hal itu tidak berhasil.

Iblis menemui Allah dan berkata, “Tuhan, Ayub  itu sebenarnya tidak ikhlas sujud kepada-Mu. Dia hanya  menginginkan nikmat kekayaan dan anak sebagai pewarisnya.” Allah ingin membuktikan bahwa Nabi Ayub memang seorang yang beriman, sabar, dan tabah dalam menghadapi segala ujian. Kemudian, Allah memberikan izin kepada iblis untuk menghasut Ayub agar lalai beribadah.

Iblis  memusnahkan seluruh harta benda Nabi Ayub. Nabi Ayub pun menjadi bangkrut. Kemudian iblis merobohkan rumah Nabi Ayub. Seluruh anak-anak Nabi Ayub yang berada di dalam rumah meninggal. Kemudian, iblis  menyamar sebagai seorang lelaki. Iblis itu berkata kepada Nabi Ayub. “Tiada berguna engkau rajin beribadah karena  Allah Yang Maha Kuasa itu pun tidak mau menyelematkanmu.” Nabi Ayub menjawab, “Wahai iblis, semua yang aku miliki selama ini adalah pinjaman dari Allah saja. Kini sudah tiba saatnya Allah mengambilnya. Hanya Allah yang berkuasa atas segala-galanya.”

Iblis sangat marah, dia menemui Allah lagi dan menyatakan kekecewaannya. Untuk ketiga kalinya, Allah memberikan izin kepada iblis untuk mengganggu kesehatan Nabi Ayub. Iblis memasukkan sesuatu penyakit yang tidak ada obatnya ke dalam tubuh Nabi Ayub. Nabi Ayub menahan rasa sakit selama bertahun-tahun. Namun, segala rasa sakit tidak menghalangi ibadah Nabi ayub.

Penyakit Nabi Ayub semakin lama semakin parah. Sekalipun demikian, Nabi Ayub tetap tabah dan menerimanya sebagai cobaan dari Allah swt. Keimanannya kepada Allah swt tidak berkurang sedikitpun, justru beliau semakin rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Iblis sangat kecewa dan tidak puas  dengan ketabahan Nabi ayub. Dengan demikin usaha iblis menjadi sia-sia.

Kesembuhan Nabi Ayub as

Penyakit  Nabi Ayub sangat parah sehingga ia hanya dapat berbaring. Semakin lama kondisinya semakin memburuk. Penyakit ini ia derita  sudah 18 tahun.

Masyarakat di sekitarnya melupakan kedermawanan  Nabi Ayub. Selama beliau sakit, seluruh  penduduk disekitarnya mengasingkan dirinya. Hanya istrinya yang mengurus segala keperluan Nabi ayub. Namun, iblis selalu menghasut istri Nabi Ayub yang bernama Rahmah. Iblis membisikkan kebencian ke dalam hati istri Nabi Ayub. Pada suatu hari, istri Nabi Ayub mengatakan hal-hal yang menyakiti  Nabi ayub. Nabi Ayub pun sangat sedih. Ia bersumpah apabila ia sembuh kelak, ia akan memukul istrinya sebanyak 100 kali.

Pada saat kondisi Nabi Ayub semakin lemah, Allah menurunkan wahyu kepadanya, “Hentakanlah kakimu sehingga muncul air yang sejuk untuk mandi dan minum.”

Nabi Ayub menghentakan kakinya ke tanah sehingga air  keluar. Air tersebut digunakan untuk mandi dan minum Nabi Ayub. Tidak lama kemudian, tubuh Nabi Ayub kembali sehat. Bahkan. Ia lebih sehat dan kuat dibanding sebelumnya.

Setelah sembuh, istri Nabi Ayub kembali kepada suaminya Nabi Ayub teringat dengan sumpahnya. Namun, ia tidak sampai hati memukul istrinya. Oleh karena itu, ia  tidak dapat  memenuhi sumpahnya. Setelah itu, turunlah perintah Allah agar Nabi Ayub melaksanakan sumpahnya. Ia diperintah memukul istrinya menggunakan 100 helai rumput yang diikat.

Kisah Nabi Ayub ini telah diceritakan dalam Al-Quran Surat Shaad ayat 41-44 yang artinya, “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan” (Allah berfirman). “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), setelah itu pukullah  dengan ikatan rumput itu kepada istrimu agar kamu tidak melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)”

Kesabaran Nabi Ayub dapat dijadikan contoh bagi kita. Sebaiknya kita tidak cepat mengeluh pada saat menghadapi kesusahan dan hidup.

Sumber:http://dunia-nabi.blogspot.co.id/2015/03/kisah-lengkap-nabi-ayub-as.html